Tuesday, October 03, 2006

Volume I Nomor 5, Oktober 2006

DARI REDAKSI

Buletin Perpustakaan dan Informasi Bogor kali ini terbit yang kelima. Redaksi berusaha untuk mendapatkan tulisan-tulisan yang dapat menambah wawasan pembaca di bidang perpustakaan secara umum. Namun kondisinya masih belum berubah yaitu Redaksi tetap mengalami kesulitan artikel. Kami mengharap para pembaca dapat menyumbang tulisan demi keberlangsungan terbitan ini. Selamat membaca.

ARTIKEL

Mengoptimumkan Pengembangan Koleksi Melalui Evaluasi Koleksi
Oleh:
Janti G. Sujana

Setiap perpustakaan tentunya mempunyai visi yang berbeda, namun dapat dipastikan bahwa perpustakaan itu dikatakan berhasil bila banyak digunakan oleh komunitasnya. Salah satu aspek penting untuk membuat perpustakaan itu banyak digunakan adalah ketersediaan koleksi yang memenuhi kebutuhan penggunanya.

Artikel lengkap baca disini...

OPINI

Peran dan Kompetensi Pustakawan dalam Mendukung Terwujudnya Perguruan Tinggi Bertaraf Internasional
Oleh:
Rita Komalasari

Peran pustakawan, semakin berkembang dari waktu ke waktu. Kini pustakawan tidak hanya melayani sirkulasi buku, tapi dituntut untuk dapat memberikan informasi secara cepat, tepat, akurat dan efisien dari segi waktu dan biaya. Disamping itu, Pustakawan dituntut untuk mengembangkan kompetensi guna mendukung pelaksanaan program tridarma perguruan tinggi dan terwujudnya perguruan tinggi bertaraf internasional

Artikel lengkap baca disini...

TEKNOLOGI

Teknik Mengkonversi Data DBASE/ FOXBASE ke CDS/ISIS
Oleh:
B. Mustafa

Adakalanya kita harus memindahkan data dari suatu basis data dengan perangkat lunak satu ke basis data dalam perangkat lunak lain. Hal ini dapat disebabkan karena kita mengganti perangkat lunak yang selama ini digunakan; atau kita memperoleh data dari luar untuk digabung dengan data kita....

Artikel lengkap baca disini...

BERITA

Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia telah menyelenggarakan Musyawarah Nasional ke III di Mataram. Pada kesempatan itu Dra. Luki Wijayanti, M.Si. terpilih menjadi Ketua FPPTI periode 2006 – 2009.

Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah, Depdiknas membentuk Kelompok Kerja Pengembangan Program Budaya Baca. Anggotanya terdiri dari berbagai komponen, diantaranya adalah pustakawan.

Berita lain klik disini...

AGENDA baca disini...

Wednesday, August 23, 2006

Volume I Nomor 4, September 2006

DARI REDAKSI

Buletin Perpustakaan dan Informasi Bogor kini hadir kembali. Kini BPIB ini sudah bulan keempat. Namun sayang, masalah yang dialamai oleh Redaksi seperti waktu yang lalu masih sama yaitu kendala kurangnya sumbangan artikel yang masuk ke meja Redaksi. Pada nomor 4 ini ada sumbangan artikel yang berasal dari Noorika Retno Widuri. Redaksi tetap berusaha untuk menyuguhkan yang terbaik buat para pembaca. Selamat membaca.


ARTIKEL

SOLUSI PENGADAAN BAHAN PUSTAKA “MINIM DANA”
Oleh:
Noorika Retno Widuri (pustakawan)

Koleksi perpustakaan merupakan sumber informasi yang tidak saja menggambarkan hasil karya manusia masa lampau dan masa sekarang, namun juga masa yang akan datang. Bila koleksi perpustakaan dikembangkan tidak mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perpustakaan akan ditinggalkan penggunanya.

OPINI


CATATAN DARI PEMILIHAN PUSTAKAWAN TELADAN
Oleh:
Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc.

Pemilihan pustakawan teladan tahun 2006 sudah berlalu. Telah terpilih enam pustakawan teladan dari 28 peserta wakil 28 provinsi dengan urutan Pustakawan Teladan tingkat pertama, kedua dan ketiga, serta pustakawan teladan harapan satu, dua dan tiga. Terlepas dari ada yang merasa puas dan ada pula yang tidak puas, maka kita harus bisa menerima keputusan tersebut. Ada beberapa hal yang menjadi catatan saya sebagai salah seorang juri.
TEKNOLOGI

MEMBUAT PROGRAM BACK-UP SEDERHANA
Oleh:
Silvia Andriani
Mahasiswa Universitas Komputer Indonesia, Bandung

Kadang-kadang kita harus membuat berkas cadangan secara berkala. Hal ini mungkin harus dilakukan karena berkas-berkas yang dihasilkan dari pekerjaan kita berubah secara dinamis. Jika catu daya atau aliran listrik yang kita pakai sering bermasalah, maka kita harus selalu menyediakan berkas cadangan (back up) sesering mungkin. Hal ini untuk menjaga agar jika catu daya terputus dan berkas hasil kerja kita rusak, kita masih punya cadangan berkas yang bisa kita gunakan untuk menggantikan berkas kita yang rusak. Memang, berkas cadangan tersebut tidak persis sama dengan berkas yang hilang, namun setidak-tidaknya kita masih bisa menyelamatkan sebagian besar data kita yang ada dalam berkas tersebut.
BERITA

Pemilihan Pustakawan Teladan tingkat Nasional telah dilaksanakan. Seleksi dimulai terhadap calon pustakawan teladan ini dimulai pada tanggal 12 Agustus 2006 dan berakhir pada tanggal 16 Agustus 2006. Sebelumnya telah dilakukan seleksi berkas oleh Panitia. Syamsudin H. S.Ag., SIP., M.Si. dari Provinsi Kalimantan Selatan terpilih sebagai pustakawan teladan I, diikuti oleh Agus Rifai, S.Ag., SS., M.Ag. dari Provinsi Banten sebagai pustakawan teladan II, kemudian Melkion Donald, S.Pd., M.Hum. sebagai pustakawan teladan III. Selain itu juri menetapkan Sri Rumani, SH., SIP. dari Provinsi DIY sebagai pustakawan teladan harapan I, Arkian dari Provinsi Nangroe Aceh Darussalam sebagai pustakawan teladan harapan II, dan Vivie Vijaya Laksmi, S.Sos. dari Provinsi Sulawesi Tengah sebagai pustakawan teladan harapan III. (ARS)

Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia telah menyelenggarakan Musyawarah Nasional ke III di Mataram. Pada kesempatan itu Dra. Luki Wijayanti, M.Si. terpilih menjadi Ketua FPPTI periode 2006 – 2009.

Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah, Depdiknas membentuk Kelompok Kerja Pengembangan Program Budaya Baca. Anggotanya terdiri dari berbagai komponen, diantaranya adalah pustakawan.

Berita lain klik disini...

AGENDA

Tuesday, August 01, 2006

Volume I, Nomor 3 Agustus 2006


DARI REDAKSI

Buletin Perpustakaan dan Informasi Bogor kini hadir kembali. Seperti waktu yang lalu Redaksi masih menghadapi kendala kurangnya sumbangan artikel yang masuk ke meja Redaksi. Pembinaan penulis muda rupanya belum menampakkan hasil yang memuaskan. Namun demikian Redaksi tetap berusaha untuk tetap memberikan yang terbaik buat para pembaca. Selamat membaca.


ARTIKEL

PERAN IBU DALAM MENANAMKAN BUDAYA BACA DI LINGKUNGAN RUMAH TANGGA

Oleh
Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc.

Ketika saya kecil (paruh kedua tahun 1960an) Ibu selalu mendongeng untuk mengantarkan saya dan adik-adik tidur. Setiap hari dongengnya selalu berganti. Seakan-akan tak pernah habis. Mulai dari dongeng “kancil mencuri timun” dengan berbagai setting cerita, sampai pada “tikus desa berkunjung ke kota”. Ketika ibu kehabisan bahan untuk mendongeng, ibu akan membacakan cerita dari buku kumpulan dongeng anak-anak. Sesekali kami anak-anaknya bertanya bila ada kata-kata yang tidak kami mengerti.

OPINI

PEMBINAAN MINAT DAN BUDAYA MEMBACA DI PROVINSI RIAU
Oleh:
Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc.

Budaya baca merupakan persyaratan yang sangat penting dan mendasar yang harus dimiliki oleh setiap warganegara apabila kita ingin menjadi bangsa yang maju. Melalui budaya baca, mutu pendidikan dapat ditingkatkan sehingga pada gilirannya dapat meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Jadi membaca merupakan salah satu kunci untuk meningkatkan kreativitas dan dalam mengembangkan IPTEK diperlukan kreativitas yang tinggi. Masalah yang sering dihadapi adalah kurang tersedianya bahan bacaan untuk mendorong kegemaran membaca masyarakat. Untuk menanggulangi permasalahan tersebut Gubernur Provinsi Riau turun tangan dan mencanangkan gerakan hibah sejuta buku. Dalam gerakan ini pemerintah provinsi menyediakan kotak-kotak untuk menampung sumbangan buku dari masyarakat (book drop box). Kotak-kotak ini diletakkan di pusat-pusat keramaian seperti swalayan, bank, kantor-kantor layanan publik, pasar dan lain-lain. Masyarakat dihimbau untuk menyumbangkan buku yang sudah tidak dipakai lagi namun masih layak pakai dengan cara memasukkannya dalam kotak-kotak yang tersedia.

TEKNOLOGI

MEMBUAT PROGRAM BACK-UP SEDERHANA
Oleh:
Silvia Andriani
Mahasiswa Universitas Komputer Indonesia, Bandung

Kadang-kadang kita harus membuat berkas cadangan secara berkala. Hal ini mungkin harus dilakukan karena berkas-berkas yang dihasilkan dari pekerjaan kita berubah secara dinamis. Jika catu daya atau aliran listrik yang kita pakai sering bermasalah, maka kita harus selalu menyediakan berkas cadangan (back up) sesering mungkin. Hal ini untuk menjaga agar jika catu daya terputus dan berkas hasil kerja kita rusak, kita masih punya cadangan berkas yang bisa kita gunakan untuk menggantikan berkas kita yang rusak. Memang, berkas cadangan tersebut tidak persis sama dengan berkas yang hilang, namun setidak-tidaknya kita masih bisa menyelamatkan sebagian besar data kita yang ada dalam berkas tersebut.

BERITA

Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia telah menyelenggarakan Musyawarah Nasional ke III di Mataram. Pada kesempatan itu Dra. Luki Wijayanti, M.Si. terpilih menjadi Ketua FPPTI periode 2006 – 2009.Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah, Depdiknas membentuk Kelompok Kerja Pengembangan Program Budaya Baca. Anggotanya terdiri dari berbagai komponen, diantaranya adalah pustakawan.
AGENDA

Volume I, Nomor 3 Agustus 2006


DARI REDAKSI

Buletin Perpustakaan dan Informasi Bogor kini hadir kembali. Seperti waktu yang lalu Redaksi masih menghadapi kendala kurangnya sumbangan artikel yang masuk ke meja Redaksi. Pembinaan penulis muda rupanya belum menampakkan hasil yang memuaskan. Namun demikian Redaksi tetap berusaha untuk tetap memberikan yang terbaik buat para pembaca. Selamat membaca.


ARTIKEL

PERAN IBU DALAM MENANAMKAN BUDAYA BACA DI LINGKUNGAN RUMAH TANGGA

Oleh
Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc.

Ketika saya kecil (paruh kedua tahun 1960an) Ibu selalu mendongeng untuk mengantarkan saya dan adik-adik tidur. Setiap hari dongengnya selalu berganti. Seakan-akan tak pernah habis. Mulai dari dongeng “kancil mencuri timun” dengan berbagai setting cerita, sampai pada “tikus desa berkunjung ke kota”. Ketika ibu kehabisan bahan untuk mendongeng, ibu akan membacakan cerita dari buku kumpulan dongeng anak-anak. Sesekali kami anak-anaknya bertanya bila ada kata-kata yang tidak kami mengerti.

OPINI

PEMBINAAN MINAT DAN BUDAYA MEMBACA DI PROVINSI RIAU
Oleh:
Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc.

Budaya baca merupakan persyaratan yang sangat penting dan mendasar yang harus dimiliki oleh setiap warganegara apabila kita ingin menjadi bangsa yang maju. Melalui budaya baca, mutu pendidikan dapat ditingkatkan sehingga pada gilirannya dapat meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Jadi membaca merupakan salah satu kunci untuk meningkatkan kreativitas dan dalam mengembangkan IPTEK diperlukan kreativitas yang tinggi. Masalah yang sering dihadapi adalah kurang tersedianya bahan bacaan untuk mendorong kegemaran membaca masyarakat. Untuk menanggulangi permasalahan tersebut Gubernur Provinsi Riau turun tangan dan mencanangkan gerakan hibah sejuta buku. Dalam gerakan ini pemerintah provinsi menyediakan kotak-kotak untuk menampung sumbangan buku dari masyarakat (book drop box). Kotak-kotak ini diletakkan di pusat-pusat keramaian seperti swalayan, bank, kantor-kantor layanan publik, pasar dan lain-lain. Masyarakat dihimbau untuk menyumbangkan buku yang sudah tidak dipakai lagi namun masih layak pakai dengan cara memasukkannya dalam kotak-kotak yang tersedia.

TEKNOLOGI

MEMBUAT PROGRAM BACK-UP SEDERHANA
Oleh:
Silvia Andriani
Mahasiswa Universitas Komputer Indonesia, Bandung

Kadang-kadang kita harus membuat berkas cadangan secara berkala. Hal ini mungkin harus dilakukan karena berkas-berkas yang dihasilkan dari pekerjaan kita berubah secara dinamis. Jika catu daya atau aliran listrik yang kita pakai sering bermasalah, maka kita harus selalu menyediakan berkas cadangan (back up) sesering mungkin. Hal ini untuk menjaga agar jika catu daya terputus dan berkas hasil kerja kita rusak, kita masih punya cadangan berkas yang bisa kita gunakan untuk menggantikan berkas kita yang rusak. Memang, berkas cadangan tersebut tidak persis sama dengan berkas yang hilang, namun setidak-tidaknya kita masih bisa menyelamatkan sebagian besar data kita yang ada dalam berkas tersebut.

BERITA

Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia telah menyelenggarakan Musyawarah Nasional ke III di Mataram. Pada kesempatan itu Dra. Luki Wijayanti, M.Si. terpilih menjadi Ketua FPPTI periode 2006 – 2009.Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah, Depdiknas membentuk Kelompok Kerja Pengembangan Program Budaya Baca. Anggotanya terdiri dari berbagai komponen, diantaranya adalah pustakawan.
AGENDA

Friday, June 30, 2006

Volume I, Nomor 2, Juli 2006

DARI REDAKSI

Buletin Perpustakaan dan Informasi Bogor kali ini terbit yang kedua. Redaksi berusaha untuk mendapatkan tulisan-tulisan yang dapat menambah wawasan pembaca di bidang perpustakaan secara umum. Namun seperti disinyalir pada artikel volume 1 nomor 1 bahwa kesinambungan penerbitan sebuah majalah/jurnal/buletin adalah terletak pada ketersediaan artikel, maka BPIB yang sedang Anda baca ini sudah mengalaminya. Baru nomor 2 kami sudah mendapatkan kesulitan itu. Kami sedang menggodok teman-teman pustakawan di tempat kami bekerja agar mampu menulis. Setidaknya jika BPIB tidak mendapat pasokan dari ”luar”, maka staf redaksi kami akan mengisinya. Selamat membaca.

ARTIKEL

Melestarikan Kearifan Masyarakat Tradisional (Indigenous Knowledge) Melalui Penciptaan Kepustakaan Kelabu (Grey Literature) Antropologi
A.C. Sungkana Hadi

Pada dasarnya, dalam setiap komunitas masyarakat, termasuk komunitas masyarakat tradisional sekalipun, terdapat suatu proses untuk ‘menjadi pintar dan berpengetahuan’ (being smart and knowledgeable). Hal itu berkaitan dengan adanya keinginan agar dapat mempertahankan dan melangsungkan kehidupan, sehingga warga komunitas masyarakat akan secara spontan memikirkan cara-cara untuk melakukan dan/atau menciptakan sesuatu, termasuk cara untuk membuat makanan, cara untuk membuat peralatan yang diperlukan untuk mengolah sumber daya alam demi menjamin tersedianya bahan makan, dan sebagainya. Dalam proses tersebut suatu penemuan yang sangat berharga dapat terjadi tanpa disengaja. Mereka menemukan bahwa suatu jenis tanaman tertentu dapat menghasilkan buah yang dapat dimakan setelah dilakukan cara pengolahan tertentu; atau daun tertentu dapat menyembuhkan mereka dari sakit perut, sedang daun lain mengobati demam; atau akar-akaran tertentu dapat menyembuhkan luka. Mereka menghimpun semua informasi tersebut dan melestarikannya, serta mewariskannya turun temurun.

OPINI

Peningkatan Budaya Gemar Membaca
Abdul Rahman Saleh

Budaya baca merupakan persyaratan yang sangat penting dan mendasar yang harus dimiliki oleh setiap warganegara apabila kita ingin menjadi bangsa yang maju. Melalui budaya baca, mutu pendidikan dapat ditingkatkan sehingga pada gilirannya dapat meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Jadi membaca merupakan salah satu kunci untuk meningkatkan kreativitas dan dalam mengembangkan IPTEK diperlukan kreativitas yang tinggi. Bila kita tidak ingin menjadi konsumen IPTEK yang dikembangkan oleh negara-negara maju, maka kita harus melakukan usaha-usaha untuk mendorong masyarakat menjadikan membaca sebagai kebutuhan sehari-hari. Sesungguhnya sejak tahun 1972 UNESCO telah memprioritaskan masalah pembinaan minat baca. Pada tahun tersebut diluncurkan program yang disebut dengan program buku untuk semua (books for all), yang bertujuan untuk meningkatkan minat dan budaya baca masyarakat. Salah satu implementasi program ini adalah dicanangkan International Book Year 1972 (Tahun Buku Internasional 1972).

TEKNOLOGI

Program Otomasi Untuk Meningkatkan Kinerja Perpustakaan
Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc.

Perpustakaan perguruan tinggi pada hakekatnya adalah suatu unit kerja yang merupakan bagian integral dari suatu perguruan tinggi, yang bersama-sama dengan unit kerja lainnya, tetapi dengan peran yang berbeda, bertugas membantu perguruan tinggi dalam melaksanakan program tri dharma perguruan tinggi. Tujuan diselenggarakannya perpustakaan perguruan tinggi adalah untuk mendukung, memperlancar serta mempertinggi kualitas program kegiatan perguruan tinggi melalui pelayanan informasi yang meliputi antara lain: (a) pengumpulan informasi; (b) pelestarian informasi; (c) pengolahan informasi; (d) pemanfaatan informasi, dan ; (e) penyebarluasan informasi. Tidak salah jika perpustakaan bagi suatu perguruan tinggi diibaratkan sebagai jantung. Jika ilmu diumpakan sebagai darah dalam tubuh kita dan tubuh kita merupakan sistem perguruan tinggi, maka perpustakaan bagi perguruan tinggi tersebut berfungsi sebagai jantung yang mengalirkan ilmu kepada anak didik melalui dosen sebagai pembuluh darahnya.

BERITA

Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia telah menyelenggarakan Musyawarah Nasional ke III di Mataram. Pada kesempatan itu Dra. Luki Wijayanti, M.Si. terpilih menjadi Ketua FPPTI periode 2006 – 2009.

Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah, Depdiknas membentuk Kelompok Kerja Pengembangan Program Budaya Baca. Anggotanya terdiri dari berbagai komponen, diantaranya adalah pustakawan.

Thursday, May 04, 2006

Volume I, Nomor 1, Juni 2006

Dari Redaksi
Jabatan fungsional pustakawan sudah diterapkan sejak tahun 1989. Namun sampai saat ini banyak pustakawan yang tidak mampu menapaki jenjang karir pustakawan tersebut sampai ke yang paling tinggi. Salah satu sandungannya adalah kemampuan menulis pustakawan yang masih rendah. Sayangnya, didalam usaha untuk melatih kemampuan menulis tersebut, pustakawan tidak atau kurang memiliki tempat untuk mempublikasikan karya tulisnya. Hal ini mungkin karena mempublikasikan tulisan tersebut (baca: menerbitkan sebuah publikasi) membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sedangkan daya beli pustakawan terhadap publikasi tersebut masih sangat rendah.
Untuk menyiasati kesulitan-kesulitan tersebut sekelompok pustakawan Bogor (khususnya IPB) membuat Buletin Elektronik. Buletin ini diharapkan dapat digunakan untuk menempatkan karya-karya tulis para pustakawan (khususnya pustakawan generasi muda) yang baru belajar menulis. Walaupun demikian, redaksi tetap akan menjaga mutu dari karya-karya para pustakawan tersebut. Dilakukan demikian agar tulisan para pustakawan tersebut tetap dapat menarik para pembaca untuk mengunjungi situs buletin elektronik ini.

Selamat berkarya.

Redaksi

ARTIKEL

Mendorong Penerbitan Jurnal Bidang Perpustakaan di Indonesia

Oleh: Abdul Rahman Saleh

Penerbitan jurnal bidang perpustakaan dan informasi di Indonesia sangat memprihatinkan. Banyak penyebab yang bisa disalahkan, diantaranya yang paling besar adalah kurangnya pustakawan yang memiliki kemampuan menulis, serta terbatasnya dana untuk membuat publikasi jurnal bidang perpustakaan dan informasi. Tulisan ini mengupas kiat-kiat menyiasati masalah-masalah di atas.

Artikel lengkap baca disini...


OPINI

Perpustakaan di Era Masyarakat Berilmu Pengetahuan

oleh: Janti G. Sujana; Kudang B. Seminar; Syafrida Manuwoto

knowledge society adalah sebuah masyarakat dari berbagai organisasi dimana secara praktis setiap tugas tunggal akan dilakukan dalam dan melalui sebuah organisasi. Ciri-ciri masyarakat berpengetahuan adalah.....

Artikel lengkap baca disini...

Minat Baca Negeri Tetangga

Oleh: Abdul Rahman Saleh

Negeri tetangga kita Singapura dikenal sebagai negara maju. Mulai dari industri, pendidikan, dan segala hal jauh lebih maju dari kita. Salah satu hal yang perlu dicontoh dari negeri tetangga ini adalah minat baca masyarakatnya serta penyelenggaraan perpustakaannya yang dapat menopang minat baca masyarakat yang tinggi tersebut.

Artikel lengkap baca disini...

TEKNOLOGI

Strategi Penerapan Teknologi Informasi di Perpustakaan dan Pusat Informasi

Oleh: Abdul Rahman Saleh

Kehadiran teknologi informasi untuk perpustakaan sudah mencapai tahap yang mungkin sulit dibayangkan pada dua dekade yang lalu. Karena itu perpustakaan harus menyadari dan harus mulai menerapkan teknologi ini. Perpustakaan-perpustakaan besar di Indonesia memang sudah mulai menerapkan teknologi dalam melayani pemakainya. Layanan apa saja yang dapat dibantu oleh alat ini?

Artikel lengkap baca disini...


BERITA

Pustakawan IPB dapat Penghargaan

Pada tanggal 2 Mei 2006 lalu sejumlah pustakawan (dan pegawai Perpustakaan) IPB mendapatkan penghargaan Satya Lencana Karya Satya. Tujuh orang mendapatkan Satya Lencana Karya Satya 30 tahun, 30 orang mendapatkan Satya Lencana Karya Satya 20 tahun, dan sebanyak 33 orang mendapatkan Satya Lencana Karya Satya 10 tahun. Penghargaan dari pemerintah tersebut disampaikan oleh Rektor IPB Prof. Dr. Ir. A.A. Mattjik, M.Sc. pada saat upacara memperingati Hari Pendidikan Nasional di lapangan/ halaman Kampus IPB Darmaga. Bersamaan dengan itu Beberapa Dosen dan Pegawai administrasi di lingkungan rektorat dan fakultas juga mendapatkan penghargaan yang sama.(ARS)

Berita lain klik disini...