Wednesday, August 23, 2006

Volume I Nomor 4, September 2006

DARI REDAKSI

Buletin Perpustakaan dan Informasi Bogor kini hadir kembali. Kini BPIB ini sudah bulan keempat. Namun sayang, masalah yang dialamai oleh Redaksi seperti waktu yang lalu masih sama yaitu kendala kurangnya sumbangan artikel yang masuk ke meja Redaksi. Pada nomor 4 ini ada sumbangan artikel yang berasal dari Noorika Retno Widuri. Redaksi tetap berusaha untuk menyuguhkan yang terbaik buat para pembaca. Selamat membaca.


ARTIKEL

SOLUSI PENGADAAN BAHAN PUSTAKA “MINIM DANA”
Oleh:
Noorika Retno Widuri (pustakawan)

Koleksi perpustakaan merupakan sumber informasi yang tidak saja menggambarkan hasil karya manusia masa lampau dan masa sekarang, namun juga masa yang akan datang. Bila koleksi perpustakaan dikembangkan tidak mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perpustakaan akan ditinggalkan penggunanya.

OPINI


CATATAN DARI PEMILIHAN PUSTAKAWAN TELADAN
Oleh:
Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc.

Pemilihan pustakawan teladan tahun 2006 sudah berlalu. Telah terpilih enam pustakawan teladan dari 28 peserta wakil 28 provinsi dengan urutan Pustakawan Teladan tingkat pertama, kedua dan ketiga, serta pustakawan teladan harapan satu, dua dan tiga. Terlepas dari ada yang merasa puas dan ada pula yang tidak puas, maka kita harus bisa menerima keputusan tersebut. Ada beberapa hal yang menjadi catatan saya sebagai salah seorang juri.
TEKNOLOGI

MEMBUAT PROGRAM BACK-UP SEDERHANA
Oleh:
Silvia Andriani
Mahasiswa Universitas Komputer Indonesia, Bandung

Kadang-kadang kita harus membuat berkas cadangan secara berkala. Hal ini mungkin harus dilakukan karena berkas-berkas yang dihasilkan dari pekerjaan kita berubah secara dinamis. Jika catu daya atau aliran listrik yang kita pakai sering bermasalah, maka kita harus selalu menyediakan berkas cadangan (back up) sesering mungkin. Hal ini untuk menjaga agar jika catu daya terputus dan berkas hasil kerja kita rusak, kita masih punya cadangan berkas yang bisa kita gunakan untuk menggantikan berkas kita yang rusak. Memang, berkas cadangan tersebut tidak persis sama dengan berkas yang hilang, namun setidak-tidaknya kita masih bisa menyelamatkan sebagian besar data kita yang ada dalam berkas tersebut.
BERITA

Pemilihan Pustakawan Teladan tingkat Nasional telah dilaksanakan. Seleksi dimulai terhadap calon pustakawan teladan ini dimulai pada tanggal 12 Agustus 2006 dan berakhir pada tanggal 16 Agustus 2006. Sebelumnya telah dilakukan seleksi berkas oleh Panitia. Syamsudin H. S.Ag., SIP., M.Si. dari Provinsi Kalimantan Selatan terpilih sebagai pustakawan teladan I, diikuti oleh Agus Rifai, S.Ag., SS., M.Ag. dari Provinsi Banten sebagai pustakawan teladan II, kemudian Melkion Donald, S.Pd., M.Hum. sebagai pustakawan teladan III. Selain itu juri menetapkan Sri Rumani, SH., SIP. dari Provinsi DIY sebagai pustakawan teladan harapan I, Arkian dari Provinsi Nangroe Aceh Darussalam sebagai pustakawan teladan harapan II, dan Vivie Vijaya Laksmi, S.Sos. dari Provinsi Sulawesi Tengah sebagai pustakawan teladan harapan III. (ARS)

Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia telah menyelenggarakan Musyawarah Nasional ke III di Mataram. Pada kesempatan itu Dra. Luki Wijayanti, M.Si. terpilih menjadi Ketua FPPTI periode 2006 – 2009.

Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah, Depdiknas membentuk Kelompok Kerja Pengembangan Program Budaya Baca. Anggotanya terdiri dari berbagai komponen, diantaranya adalah pustakawan.

Berita lain klik disini...

AGENDA

Tuesday, August 01, 2006

Volume I, Nomor 3 Agustus 2006


DARI REDAKSI

Buletin Perpustakaan dan Informasi Bogor kini hadir kembali. Seperti waktu yang lalu Redaksi masih menghadapi kendala kurangnya sumbangan artikel yang masuk ke meja Redaksi. Pembinaan penulis muda rupanya belum menampakkan hasil yang memuaskan. Namun demikian Redaksi tetap berusaha untuk tetap memberikan yang terbaik buat para pembaca. Selamat membaca.


ARTIKEL

PERAN IBU DALAM MENANAMKAN BUDAYA BACA DI LINGKUNGAN RUMAH TANGGA

Oleh
Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc.

Ketika saya kecil (paruh kedua tahun 1960an) Ibu selalu mendongeng untuk mengantarkan saya dan adik-adik tidur. Setiap hari dongengnya selalu berganti. Seakan-akan tak pernah habis. Mulai dari dongeng “kancil mencuri timun” dengan berbagai setting cerita, sampai pada “tikus desa berkunjung ke kota”. Ketika ibu kehabisan bahan untuk mendongeng, ibu akan membacakan cerita dari buku kumpulan dongeng anak-anak. Sesekali kami anak-anaknya bertanya bila ada kata-kata yang tidak kami mengerti.

OPINI

PEMBINAAN MINAT DAN BUDAYA MEMBACA DI PROVINSI RIAU
Oleh:
Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc.

Budaya baca merupakan persyaratan yang sangat penting dan mendasar yang harus dimiliki oleh setiap warganegara apabila kita ingin menjadi bangsa yang maju. Melalui budaya baca, mutu pendidikan dapat ditingkatkan sehingga pada gilirannya dapat meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Jadi membaca merupakan salah satu kunci untuk meningkatkan kreativitas dan dalam mengembangkan IPTEK diperlukan kreativitas yang tinggi. Masalah yang sering dihadapi adalah kurang tersedianya bahan bacaan untuk mendorong kegemaran membaca masyarakat. Untuk menanggulangi permasalahan tersebut Gubernur Provinsi Riau turun tangan dan mencanangkan gerakan hibah sejuta buku. Dalam gerakan ini pemerintah provinsi menyediakan kotak-kotak untuk menampung sumbangan buku dari masyarakat (book drop box). Kotak-kotak ini diletakkan di pusat-pusat keramaian seperti swalayan, bank, kantor-kantor layanan publik, pasar dan lain-lain. Masyarakat dihimbau untuk menyumbangkan buku yang sudah tidak dipakai lagi namun masih layak pakai dengan cara memasukkannya dalam kotak-kotak yang tersedia.

TEKNOLOGI

MEMBUAT PROGRAM BACK-UP SEDERHANA
Oleh:
Silvia Andriani
Mahasiswa Universitas Komputer Indonesia, Bandung

Kadang-kadang kita harus membuat berkas cadangan secara berkala. Hal ini mungkin harus dilakukan karena berkas-berkas yang dihasilkan dari pekerjaan kita berubah secara dinamis. Jika catu daya atau aliran listrik yang kita pakai sering bermasalah, maka kita harus selalu menyediakan berkas cadangan (back up) sesering mungkin. Hal ini untuk menjaga agar jika catu daya terputus dan berkas hasil kerja kita rusak, kita masih punya cadangan berkas yang bisa kita gunakan untuk menggantikan berkas kita yang rusak. Memang, berkas cadangan tersebut tidak persis sama dengan berkas yang hilang, namun setidak-tidaknya kita masih bisa menyelamatkan sebagian besar data kita yang ada dalam berkas tersebut.

BERITA

Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia telah menyelenggarakan Musyawarah Nasional ke III di Mataram. Pada kesempatan itu Dra. Luki Wijayanti, M.Si. terpilih menjadi Ketua FPPTI periode 2006 – 2009.Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah, Depdiknas membentuk Kelompok Kerja Pengembangan Program Budaya Baca. Anggotanya terdiri dari berbagai komponen, diantaranya adalah pustakawan.
AGENDA

Volume I, Nomor 3 Agustus 2006


DARI REDAKSI

Buletin Perpustakaan dan Informasi Bogor kini hadir kembali. Seperti waktu yang lalu Redaksi masih menghadapi kendala kurangnya sumbangan artikel yang masuk ke meja Redaksi. Pembinaan penulis muda rupanya belum menampakkan hasil yang memuaskan. Namun demikian Redaksi tetap berusaha untuk tetap memberikan yang terbaik buat para pembaca. Selamat membaca.


ARTIKEL

PERAN IBU DALAM MENANAMKAN BUDAYA BACA DI LINGKUNGAN RUMAH TANGGA

Oleh
Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc.

Ketika saya kecil (paruh kedua tahun 1960an) Ibu selalu mendongeng untuk mengantarkan saya dan adik-adik tidur. Setiap hari dongengnya selalu berganti. Seakan-akan tak pernah habis. Mulai dari dongeng “kancil mencuri timun” dengan berbagai setting cerita, sampai pada “tikus desa berkunjung ke kota”. Ketika ibu kehabisan bahan untuk mendongeng, ibu akan membacakan cerita dari buku kumpulan dongeng anak-anak. Sesekali kami anak-anaknya bertanya bila ada kata-kata yang tidak kami mengerti.

OPINI

PEMBINAAN MINAT DAN BUDAYA MEMBACA DI PROVINSI RIAU
Oleh:
Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc.

Budaya baca merupakan persyaratan yang sangat penting dan mendasar yang harus dimiliki oleh setiap warganegara apabila kita ingin menjadi bangsa yang maju. Melalui budaya baca, mutu pendidikan dapat ditingkatkan sehingga pada gilirannya dapat meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Jadi membaca merupakan salah satu kunci untuk meningkatkan kreativitas dan dalam mengembangkan IPTEK diperlukan kreativitas yang tinggi. Masalah yang sering dihadapi adalah kurang tersedianya bahan bacaan untuk mendorong kegemaran membaca masyarakat. Untuk menanggulangi permasalahan tersebut Gubernur Provinsi Riau turun tangan dan mencanangkan gerakan hibah sejuta buku. Dalam gerakan ini pemerintah provinsi menyediakan kotak-kotak untuk menampung sumbangan buku dari masyarakat (book drop box). Kotak-kotak ini diletakkan di pusat-pusat keramaian seperti swalayan, bank, kantor-kantor layanan publik, pasar dan lain-lain. Masyarakat dihimbau untuk menyumbangkan buku yang sudah tidak dipakai lagi namun masih layak pakai dengan cara memasukkannya dalam kotak-kotak yang tersedia.

TEKNOLOGI

MEMBUAT PROGRAM BACK-UP SEDERHANA
Oleh:
Silvia Andriani
Mahasiswa Universitas Komputer Indonesia, Bandung

Kadang-kadang kita harus membuat berkas cadangan secara berkala. Hal ini mungkin harus dilakukan karena berkas-berkas yang dihasilkan dari pekerjaan kita berubah secara dinamis. Jika catu daya atau aliran listrik yang kita pakai sering bermasalah, maka kita harus selalu menyediakan berkas cadangan (back up) sesering mungkin. Hal ini untuk menjaga agar jika catu daya terputus dan berkas hasil kerja kita rusak, kita masih punya cadangan berkas yang bisa kita gunakan untuk menggantikan berkas kita yang rusak. Memang, berkas cadangan tersebut tidak persis sama dengan berkas yang hilang, namun setidak-tidaknya kita masih bisa menyelamatkan sebagian besar data kita yang ada dalam berkas tersebut.

BERITA

Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia telah menyelenggarakan Musyawarah Nasional ke III di Mataram. Pada kesempatan itu Dra. Luki Wijayanti, M.Si. terpilih menjadi Ketua FPPTI periode 2006 – 2009.Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah, Depdiknas membentuk Kelompok Kerja Pengembangan Program Budaya Baca. Anggotanya terdiri dari berbagai komponen, diantaranya adalah pustakawan.
AGENDA